Aku Harus Bahagia
Mentari memaksaku untuk segera berdiri
dalam diam aku meratapi setiap sisi
kuhadapi dengan senyuman yang merekah
namun entah mengapa senyum itu tiba - tiba berubah begitu saja
seolah olah ada awan hitam yang menutupinya
kuberjalan tanpa tahu arah
ada kalanya aku berlari jika sesuatu terjadi tanpa aku sadari
terjatuh itu kerap sekali
dari sebongkah kerikil hingga batu besar yang menghalangi
tak pernah diri ini merasa sesesak ini
setiap aku merasakan itu
ingin rasanya aku mengadu
namun tak ada satupun yang mau mendengarkan setiap keluh kesahku
karena aku tahu
aku harus bahagia
bagaimanapun itu caranya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar