Kamis, 10 Agustus 2017

Pantas saja aku hanya bisa diam
Tertunduk hingga tertidur dan bermimpi
Menagis lagi dan lagi
karena menagis bisa menghilangkan kamu yang melukaiku


Semua yang pernah terlintas
Terhempas jauh
Melewati luasnya samudera
Terdampar di keheningan pulau kecil disisi utara
Tanpa kehidupan yang semestinya
Diantara beribu hamparan pasir putih
Terlihat batu besar yang menjaganya dari deburan ombak



ANGIN


Hidupku layaknya sebuah film saja
Aku seperti angin yang tak terlihat oleh kasat mata
Aku hanya mampu menerjemahkan setiap gerak gerik ayunan tangan dan kaki
Terasa sesak sekali
Kehidupan yang elok seperti mimpi
Namun tak pernah ada sedikitpun aku didalam kehidupan yang elok ini

Rabu, 09 Agustus 2017

Aku Harus Bahagia

Mentari memaksaku untuk segera berdiri

dalam diam aku meratapi setiap sisi

kuhadapi dengan senyuman yang merekah 

namun entah mengapa senyum itu tiba - tiba berubah begitu saja

seolah olah ada awan hitam yang menutupinya


kuberjalan tanpa tahu arah

ada kalanya aku berlari jika sesuatu terjadi tanpa aku sadari

terjatuh itu kerap sekali

dari sebongkah kerikil hingga batu besar yang menghalangi

 

tak pernah diri ini merasa sesesak ini

 setiap aku merasakan itu

ingin rasanya aku mengadu

namun tak ada satupun yang mau mendengarkan setiap keluh kesahku

karena aku tahu

aku harus bahagia

bagaimanapun itu caranya


Senin, 13 Februari 2017

Ada hati yang menunggu



Melihatmu membuatku terdiam dan membisu
Tak mampu lagi aku
Tuk ungkap semua rasa dihatiku
Walau terkadang ada ragu
Ku tak ingin semua itu berlalu
Sampai saat itu
Ku kan tetap menunggu
Hingga nanti kau tahu
Apa saja yang tersirat dihatiku
Mungkin bukan lagu ataupun puisi syahdu
Hanya saja ada hati yang menunggu
Untuk mengatakan
Bahwa aku cinta padamu

Berlalu




 
semua yang pernah hadir dan kini tak kan mungkin kembali
walau kadang ingin
walau kadang ragu
walau kadang sendu
mengiringi kalbu
tetap rasa ini untukmu
apa gunanya aku merindu
jika yang ku rindu kini telah berlalu
terlalu pahitnya rasaku ini untukmu
hingga kini tak ada lagi jerit tawamu

Tak kian reda



Kini ku terdiam membisu berharap semua kan berlalu
tapi anganku kini terbang jauh
melayang layang terhempas tanpamu
kadang ku terpaku dalam bisu
bertanya tanya dalam semu
berharap kau datang temani diriku
hanya saja hal itu tak kan mungkin untukku
tersiksa kini yang ku rasa
perang hati yang tak kian reda